
Anggaran Penerimaan dan Belanja Gereja (APBG) merupakan anggaran keuangan tahunan —mirip APBN di tingkat negara—yang memetakan semua sumber penerimaan dan rencana pengeluaran untuk mendukung misi dan pelayanan gereja. Dengan memiliki APBG, gereja dapat mengelola keuangannya secara terencana, transparan, dan terukur sehingga persembahan jemaat benar-benar mengalir ke prioritas pelayanan yang disepakati. Dan tanpa APBG maka gereja berisiko menghadapi kekacauan keuangan yang dapat menghambat pelayanan dan menimbulkan ketidakpercayaan dari jemaat.
Dalam buku Church Administration: Creating Efficiency for Effective Ministry, Robert H. Welch menulis bahwa anggaran yang disusun dengan baik adalah kunci untuk menyelaraskan sumber daya finansial gereja dengan tujuan pelayanannya. Menurut Welch, tanpa perencanaan keuangan, gereja sulit mencapai efektivitas dalam misinya.
APBG: Kompas Keuangan Gereja
Anggaran Penerimaan dan Belanja Gereja (APBG) bukan sekadar daftar angka — ia adalah panduan strategis bagi gereja dalam mengelola persembahan dan sumber dana lainnya dengan tertib, transparan, dan bertanggung jawab. Dengan APBG, setiap keputusan keuangan bukan lagi reaktif atau emosional, tetapi dirancang untuk mendukung pelayanan sepanjang tahun sesuai dengan kesepakatan bersama.
Tanpa APBG, gereja dapat terjebak untuk mengeluarkan dana yang cukup besar yang hanya dilandasi emosi belaka. Misalnya, karena merasa perlu mengadakan Natal dengan kemegahan ekstra, pengurus memutuskan perayaan besar-besaran yang menyedot anggaran dan mengabaikan kebutuhan lain seperti pelayanan rutin, pemeliharaan sarana ibadah, atau dukungan sosial jemaat. APBG membantu gereja menghindari skenario ini dengan perencanaan sejak awal—jemaat tahu apa yang diprioritaskan, dan persembahan teralokasikan sesuai rencana.
Namun, APBG bukanlah penghalang bagi gereja untuk bertindak cepat dalam keadaan mendesak. Di dalamnya tersedia pos “Lain-lain” sebagai dana darurat, yang memungkinkan gereja tetap responsif terhadap kebutuhan tak terduga seperti atap gereja yang rusak karena bencana dan harus segera diperbaiki.
Perbandingan: Gereja dengan dan tanpa APBG
Untuk memahami lebih jelas, berikut adalah tabel perbandingan antara gereja yang memiliki APBG dan yang tidak:
| Aspek | Dengan APBG | Tanpa APBG |
|---|---|---|
| Perencanaan Keuangan | Perencanaan yang jelas untuk pemasukan dan pengeluaran | Tanpa Perencanaan, keuangan tidak terarah |
| Akuntabilitas | Ada target dan ada evaluasi terkait pencapaian | Sulit di analisa, tanpa target yang jelas dari awal |
| Transparansi | Penggunaan dana mudah dilacak dan dipertanggungjawabkan | Sulit melacak dana, rentan penyalahgunaan |
| Pencapaian Tujuan | Dana dialokasikan untuk mencapai visi Gereja | Dana bisa terbuang sia-sia karena peruntukan tidak jelas |
| Tanggung Jawab | Keuangan terkelola dengan baik | Berisiko dan dianggap kurang bertanggungjawab |
APBG bukan hanya alat tata kelola; ia adalah wujud nyata dari pelayanan yang bijaksana—memberikan arah, menjaga fokus, dan membangun kepercayaan jemaat.
Lukas 14:28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?